Activity and News
Sebagai sebuah Lembaga Pendidikan Keterampilan alat berat yang berada di bawah naungan Yayasan Karya Bakti United Tractors (YKBUT), UT School memiliki komitmen untuk turut serta mendukung program-program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Group AHEME.
Pada tahun ini UT School mendapatkan kesempatan yang cukup berharga dalam mendukung salah satu program CSR yang diselenggarakan oleh PT United Tractors Semen Gresik (UTSG). Program CSR yang diberi nama Program Pemberdayaan Masyarakat Sekitar (PPMS) ini merupakan salah satu bentuk kepedulian PT UTSG terhadap masyarakat sekitar yang berada di wilayah kerja/proyek PT UTSG, salah satunya adalah di wilayah Desa Kemantren Kota Lamongan Jawa Timur, dimana saat ini sedang berjalan proyek pembangunan pelabuhan berskala internasional dan PT UTSG menjadi salah satu kontraktor untuk pekerjaan cut & fill.
Pada tanggal 14 Desember 2015 bertempat di Gedung Serba Guna Desa Kemantren telah dilangsungkan sebuah acara seremonial penandatanganan Surat Perjanjian Kerjasama antara UT School dan PT UTSG. Pada kesempatan tersebut juga dilangsungkan acara pembukaan program PPMS untuk masyarakat Desa Kemantren. Pada acara seremonial tersebut turut dihadiri dan disaksikan oleh Bapak Edhie Sarwono, selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Karya Bakti United Tractors sekaligus Komisaris PT UTSG, Muspika setempat dan perwakilan masyarkat serta tokoh masyarakat Desa Kemantren.
Dalam surat perjanjian tersebut, UT School diminta oleh manajemen PT UTSG untuk ikut serta dalam mendukung program pengembangan SDM karyawan UTSG maupun Non karyawan UTSG (Program CSR) melalui program Pendidikan dan pelatihan Mekanik dan Operator Alat Berat. Dengan ditanda tanganinya surat perjanjian tersebut, maka secara resmi program PPMS di wilayah Desa Kemantren ini resmi berjalan. Total program PPMS ini diikuti oleh 26 peserta yang terdiri dari 16 peserta untuk Diklat Operator alat berat dan 10 peserta untuk Diklat Mekanik alat berat.
Dalam kesempatan tersebut Bapak Edhie Sarwono memberikan pesan kepada seluruh peserta PPMS agar nanti setelah mereka lulus dari program Diklat dan bekerja di perusahaan harus mampu untuk menjadi alumni yang bebas finansial, artinya gaji yang diperoleh harus dapat ditabung untuk membantu ekonomi keluarga.
Program Diklat Operator alat berat untuk keenambelas peserta tersebut akan dilaksanakan di Kampus UT School Semarang dan untuk program Diklat Mekanik alat berat untuk kesepuluh peserta akan dilaksanakan di Kampus UT School Surabaya. Program Diklat ini akan berjalan selama 6 (enam) bulan.
Dengan menggandeng UT School, PT UTSG berharap program PPMS ini dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan output yang berkualitas, sehingga nantinya masyarakat yang berada di sekitar wilayah kerja/proyek PT UTSG dapat ikut berperan serta dalam pembangunan daerahnya, bukan hanya sebagai “penonton” saja.